Minggu, 09 Desember 2012 |
0
komentar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu indikator tercapai atau
tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang
dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan atau
pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah dilaksanakan yang pada
puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Hasil belajar diartikan sebagai hasil
akhir pengambilan keputusan tentang
tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses belajar mengajar,
pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat pengetahuan siswa bertambah dari
hasil sebelumnya (Djamarah, 2000: 25).
Hasil belajar dapat dikatakan tuntas
apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh
masing-masing guru mata pelajaran. Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti
yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturan terdapat apa yang telah
dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes
lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, Ulangan Akhir semester dan sebagainya.
Oleh karena itu, Makalah ini mencoba
membahas Tentang Konsep Indikator Hasil Belajar. Semoga makalah ini sedikit
banyak bermafaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah pada umumnya
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Komponen Indikator ?
2. Apa yang dimaksud Hasil Belajar ?
3. Apa saja Komponen Indikator Hasil Belajar ?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini dibuat oleh pemakalah
untuk memenuhi tugas Dosen Mata Kuliah
Materi PAI SMP/SMA Semester VI Fakultas Agama Islam UNISLA oleh Bapak Mashur,
M.Ag.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komponen Indikator
Dalam kaitannya dengan KTSP guru
hendaknya memahami langkah penting dalam menjabarkan kompetensi dasar kedalam indikator. Sebelum
guru dapat menjabarkan komptensi dasar kedalam indikator guru harus lebih mengerti
definisi komponen indikator.
Dalam kamus besar bahasa indonesia komponen
adalah bagian dari keseluruhan, Sedangkan yang di maksud dengan indikator adalah perilaku
yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Jadi indikator merupakan kompetensi
dasar yang sepesifik apabila serangkaian indikator dalam satu kompetensi dasar
sudah tercapai berarti target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi.
B. Pengertian
Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hal yang
dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut
terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan
dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.
Hasil juga bisa diartikan adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Menurut Woordworth (dalam Ismihyani
2000), hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
proses belajar. Woordworth juga mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan
aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya
akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah
dicapai.
Dari penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar pada hakekatnya adalah
proses perubahan perilaku siswa dalam bakat pengalaman dan pelatihan. Artinya tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar
ialah perubahan tingkahlaku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan,
sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti
mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termasuk
dalam cakupan tanggung jawab guru dalam pencapaian hasil belajar siswa.
C. Komponen Indikator Hasil Belajar
Salah satu langkah penting yang
harus dipahami oleh seorang guru dalam kaitannya dengan KTSP adalah merumuskan
indikator, karena kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar
siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah dengan mengetahui garis-garis
indikator. Adapun indikator sangat berhubungan dengan kompetensi dasar.
Kompeteni dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik
dalam pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan. Seperti yang telah
dijelaskan di atas bahwa indikator sendiri adalah perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Dalam aturan KTSP kata-kata yang
harus digunakan dalam merumuskan indikator haruslah kata-kata yang bersifat
operasional.
Pada komponen indikator, hal – hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
Pada komponen indikator, hal – hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
1.
Indikator merupakan penjabaran dari
KD yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan
oleh peserta didik.
2.
Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
3.
Rumusan indikator menggunakan kerja
operasional yang terukur atau dapat diobservasi.
4.
Indikator digunakan sebagai bahan
dasar untuk menyusun alat penilaian.
Berikut
ini kami sajikan kata-kata operasional yang dapat
digunakan untuk indikator hasilbelajar, baik yang menyangkut aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotorik.
1.
Kognitif Meliputi
a.
Knowledge (pengetahuan) yaitu,
menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi,
mendefinisikan, mencocokkan, member nama, member leber, dan melukiskan.
b.
Comprehension(pemahaman) yaitu,
menerjemakan, mengubah, menggeneralisasikan,menguraikan, menuliskan kembali,
merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan
menjelaskan.
c.
Application (penerapan ) yaitu,
mengoperasikan , menghasilkan mengatasi, mengubah, menggunakan, menunjukkan,
mempersiapkan, dan menghitung.
d.
Analysis (analisis) yaitu,
menguraiakan, membagi – bagi, memilih dan membedakan.
e.
Syntnesis (sintesis) yaitu,
merancang merumuskan, mengorganisasikan, menerapkan, memadukan, dan
merencanakan.
f.
Evaluation(evaluasi) yaitu,
mengkritisi, menafsirkan dan memberikan evaluasi.
2.
Efektif Meliputi
a.
Receiving (penerimaan) yaitu mempercayai,
memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan.
b.
Responing(menanggapi) yaitu,
konfirmasi, ,menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan dan
menampilkan.
c.
Valuing (penamaan nilai) yaitu,
menginisiasi, mengundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan.
d.
Organigastion (pengorganisasian)
yaitu, menverivikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan, dan mempengaruhi.
e.
Characterization (karakterisasi)
yaitu menggunakan nilai – nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai –
nilai yang sudah diyakini.
3.
Psikomotorik Atau Gerak Jiwa
Meliputi
a.
Observing (pengamatan) yaitu
mengamati proses, member perhatian pada tahap – tahap sebuah perbuatan, memberi
perhatian pada sebuah artikulasi.
b.
Imitation (peniruan) yaitu mlatih,
mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur dan
menggunakan sebuah model.
c.
Practicing (pembiasaan) yaitu
membiasakan prilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap
konsistem.
d.
Adapting (penyesuaian) yaitu
menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model.
Untuk memilih kata-kata operasional
dalam indikator bisa melihat daftar kata-kata operasional debagaimana yang
dikemukakan diatas. Akan tetapi guru sebenarnya juga dapat menambahkan
kata-kata operasional lain untuk merumuskan indikator sesuai dengan
karateristik peserta didik, kebutuhan daerah dan kondisi satuan pendidikan
masing-masing.
Kemudian setelah indikator hasil belajar dari kompetensi dasar yang akan diajarkan telah diidentifikasi, selanjutnya dikembangkan dalam kalimat indikator yang merupakan karateristik kompetensi dasar.
Kemudian setelah indikator hasil belajar dari kompetensi dasar yang akan diajarkan telah diidentifikasi, selanjutnya dikembangkan dalam kalimat indikator yang merupakan karateristik kompetensi dasar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Komponen adalah bagian dari keseluruhan, Sedangkan yang di maksud dengan
indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran
2. hasil belajar pada hakekatnya adalah
proses perubahan perilaku siswa dalam bakat pengalaman dan pelatihan. Artinya tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar
ialah perubahan tingkahlaku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan,
sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi.
3. Pada
komponen indikator, hal – hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
a.
Indikator merupakan penjabaran dari
KD yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan atau respon yang dilakukan atau
ditampilkan oleh peserta didik.
b.
Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
c.
Rumusan indikator menggunakan kerja
operasional yang terukur atau dapat diobservasi.
d.
Indikator digunakan sebagai bahan
dasar untuk menyusun alat penilaian.
B.
Kritik dan Saran
Dalam
sebuah peribahasa disebutkan “Tiada
Gading yang Tak Retak” dan juga tidak ada satupun yang sempurna didunia
ini, karena kesmpurnaan hanya milik Allah, begitupun makalah ini yang kami
yakin masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran maupun kritik membangun
dari semua pihak, Khusunya Bapak Dosen Bapak Mashur, M.Ag untuk berkenan membimbing kami, karena saran dan kritik
yang membangun merupakan embun kesegaran bagi kami yang tengah haus akan ilmu
dan sebagai bekal kami untuk menapaki dunia pendidikan Agama Islam khususnya
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati
dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana,Nana.
2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Daryanto.
2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Muslich, Mansur. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
0 komentar:
Posting Komentar